Kecamatan Kalijati ( Office ) |
KALIJATI adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kecamatan ini Terletak di sebelah Barat dari Pusat Ibukota Kabupaten Subang. Di Kecamatan inilah saksi sejarah Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang tanggal 8 Maret 1942.
sekarang tempat dimana Belanda menyerah kepada Jepang dinamakan Rumah Sejarah Kalijati yang terletak di Komplek Garuda E 25 Lanud Suryadarma.
Lanud Suryadarma Kalijati ( Tempo Dulu ) |
Lanud Suryadarma Kalijati ( sekarang ) |
Geografi
Kec. Kalijati terletak pada ketinggian 105 m dpl Topografi 70 % datar sampai berombak, 30 % berombak sampai berbukit.
Ada pun perbatasan dengan Kecamatan di sekitarnya adalah :
Utara : Kecamatan Purwadadi
Selatan : Kecamatan Sagalaherang
Barat : Kecamatan Cipeundeuy
Timur : Kecamatan Subang
Adapun Jumlah keseluruhan Desa yang ada di Kecamatan Kalijati berjumlah 10 desa, antara lain :
1. Desa Bangggala Mulya
2. Desa Caracas
3. Desa Ciruluk
Gbr. Kantor Desa Ciruluk |
4. Desa Jalupang
5. Desa Marengmang
Gbr. Kantor Desa Marengmang |
6. Desa Kaliangsana
Gbr. Kantor Desa Kaliangsana |
7. Desa Kalijati Barat
8. Desa Kalijati Timur
Gbr. Kantor Desa Kalijati Timur |
10. Desa Tanggulun Timur
Daftar Sekolah SD, SMP & SLTA
A. Sekolah Dasar ( SD )
Adapun Jumlah keseluruhan Sekolah dasar yang ada di Kecamatan Kalijati berjumlah 40 Sekolah Dasar, antara lain :
* Desa Banggala Mulya :
1. SDN Sukatani
2. SDN Sukamulya
3. SDN Sukawana
* Desa Caracas :
4. SDN Purwamitra
5. SDN Kosar
6. SDN Tri Sakti
* Desa Ciruluk :
7. SDN Ciruluk 1
8. SDN Ciruluk 2
9. SDN Kertawijaya
* Desa Jalupang :
10. SDN Jalupang
11. SDN Kalamjaya
12. SDN Tunasbakti
13. SDN Dayabakti
* Desa Marengmang :
14. SDN Marengmang
15. SDN Sukamukti
16. SDN Panghegar
17. SDN Karyamukti
18. SDN Wirukencana
* Desa Kaliangsana :
19. SDN Kaliangsana
Gbr. SDN KALIANGSANA |
20. SDN Boreas
Gbr. SDN BOREAS |
21. SDN Sudimampir
Gbr. SDN SUDIMAMPIR |
* Desa Kalijati Barat :
22. SDN Angkasa 123. SDN Angkasa 2
24. SDN Angkasa 3
25. SDN Angkasa 5
26. SDN Angkasa 6
27. SDN Jatimekar
28. SDN Kalijati 1
29. SDN Kalijati 2
30. SDN Alun-alun
31. SDN Setragalih
32. SDN Setiawinaya
33. SDN Hastakarya
34. SDN Tanggulun
35. SDN Sukamanah
36. SDN Sukareja
37. SDN Angkasa 4
38. SDN Karangsari
39. SDN Mekarsari
40. SDN Binakarsa
B. Sekolah Menengah Pertama ( SMP )
1. SMPN 1 Kalijati
Gbr. SMPN 1 KALIJATI |
2. SMPN 2 Kalijati
3. SMPN 3 Kalijati
4. SMPN Satu Atap 1 Kalijati
5. SMP Yadika Kalijati, terdapat di desa Kaliangsana.
Gbr. SMP YADIKA KALIJATI |
6. SMP PGRI Kalijati
7. MTS Yakpi Kalijati
C. Sekolah Menengah Atas ( SMA )
Dan Jumlah Sekolah Menengah Atas ( SMA ) yang ada di Kecamatan Kalijati , antara lain :
1. SMAN 1 Kalijati, terletak di desa Tanggulun Barat
Gbr. SMAN 1 KALIJATI |
2. SMA Angkasa Kalijati
3. SMA PGRI Kalijati
4. SMA Yadika Kalijati, terletak di desa Kaliangsana
Gbr. SMA YADIKA KALIJATI |
5. SMK 1 Angkasa Kalijati
6. SMK 2 Angkasa Kalijati
7. SMK Aulia Kalijati
8. SMK Yadika Kalijati, terletak di desa Kaliangsana
Gbr. SMK YADIKA KALIJATI |
Transportasi
Dari arah sebelah Timur datang dari kota kabupaten Subang lewat Kecamatan Dawuan ,
Dari Jalur sebelah Utara melalui Kecamatan Ciasem ( Pantura ) lewat Kecamatan Purwadadi, sedang dari arah Barat jalur alternatif lewat Sadang kabupaten Purwakarta bisa dari atau menuju Kota Bandung dan Ibu Kota Jakarta.A. Museum Rumah Sejarah
Gbr. RUMAH SEJARAH |
Walaupun terletak di Kabupaten Subang, bangunan yang dinamakan “Rumah Sejarah” ini menjadi saksi kunci penyerahan kekuasaan Belanda kepada Jepang dalam Perang Dunia Kedua. Bangunan sederhana di komplek Pangkalan Udara (Lanud) Suryadarma di Kalijati, Subang ini semula dijadikan tempat tinggal penerbang pesawat militer Belanda. Akan tetapi pada tanggal 1 Maret 1942, pangkalan udara tesebut berhasil diduduki Jepang. Sejak itu, kota Bandung yang jadi pusat pertahanan militer dan pusat pemerintahan sipil Hindia Belanda di pengungsian tidak henti-hentinya digempur.
“Rumah Sejarah” yang dijadikan tempat perundingan tersebut masih terjaga utuh berikut dengan isinya, termasuk lukisan yang menggambarkan keadaan pada saat perundingan. Ruang tengah yang menjadi tempat perundingan diisi kursi-kursi dan meja lebar serta koleksi lainnya berupa tempat tidur besi, sepeda, dan batu prasasti bukti pendaratan Detasemen Tentara Jepang yang dipimpin Kolonel Shoji Tosimari di Pantai Eretan Indramayu pada tanggal 1 Maret 1942.
****
Tempat perundingan pada awalnya direncanakan di kota Subang. Akan tetapi setibanya rombongan Ter Poorten di Subang, Jendral Imamura ternyata berubah pikiran. Ia menghendaki pertemuan diselenggarakan di Kalijati yang letaknya sekitar 15 kilometer barat kota Subang. Lapang Terbang Kalijati merupakan tempat pendidikan penerbang-penerbang militer Belanda. Lapang terbang itu berhasil duduki pada tanggal 1 Maret 1942, beberapa jam setelah pasukan yang dipimpin Kolonel Shoji Tosimari mendarat.
Lapang terbang itu memiliki kenangan tersendiri bagi Ter Poorten Sekitar 26 tahun sebelumnya, saat ia masih berpangkat Letnan, Ter Poorten mencatat prestasi membanggakan sebagai perwira tentara yang melakukan penerbangan pertama di tempat itu. Akan tetapi kini di tempat yang sama, ia harus menelan pengalaman pahit dalam perjalanan karir militernya.
Perundingan antara Ter Poorten dengan Imamura tidak bisa segera diselenggarakan karena perjalanan Imamura dari Jakarta terhambat. Perundingan baru bisa dilaksanakan pada petang hari, diakhiri dengan penyerahan tanpa syarat untuk seluruh Hindia Belanda.
Dalam lukisan di ruang tengah bangunan itu, Jendral Ter Poorten dan stafnya nampak duduk berhadapan dengan Jendral Imamura Hitoshi yang didampingi staf dan juru bahasa masing-masing. Sementara Gubernur Jendral Tjarda van Starkenborgh Stachouwer diminta meninggalkan meja perundingan setelah menyatakan tidak berwenang untuk menyatakan penyerahan.
****
Sebagaimana transkrip pembicaraan kedua belah pihak yang terdapat di Rumah Sejarah, perundingan itu nyaris gagal karena Ter Poorten hanya menyetujui kapitulasi Bandung. Mendengar jawaban itu, Imamura berujar sinis: “Kapitulasi Bandung? Itu tidak menarik perhatian kami,” timpal Imamura. Ia berulang kali mendesak penyerahan Hindia Belanda secara keseluruhan namun Ter Poorten tetap pada pendiriannya.
Gbr. Monumen Jepang 1 |
Gbr. Monumen Jepang 2 |
Gbr. Monumen Jepang 3 |
Sebuah monumen dari tentara Jepang yang sampai saat ini secara rutin masih di kunjungi mantan tentara jepang yang pernah bertugas di Kalijati beserta keluarganya.
C. Museum Hidup ( Museum Amerta Dirgantara Mandala )
Gbr. Museum Hidup 1 |
Gbr. Museum Hidup 2 |
Gbr. Museum Hidup 3 |
Gbr. Museum Hidup 4 |
Selintas Museum Gedung Museum Amerta Dirgantara Mandala lanud Suryadarma merupakan gedung peninggalan Belanda, yang dibangun pada tahun 1917. Luas areal seluruhnya sekitar 9000 m2 . Terdiri atas gedung museum, Hanggar Pesawat Terbang, Apron dan tempat parkir kendaraan. Museum ini berada di kawasan Pangkalan Udara TNI AU Suryadarma, kurang lebih 15 km barat pusat kota Subang. Museum ini diresmikan oleh Marsekal TNI Ashadi Tjahyadi pada tanggal 10 April 1982 menempati gedung Hanggar C Lanud Suryadarma. Gagasan pendirian museum ini berawal dari kemampuan dan hobi yang dimiliki oleh Marsda TNI Ramli Sumardi terhadap pesawat-pesawat tua, sehingga beliau mencetuskan gagasan kepada pimpinan TNI AU untuk mendirikan proyek “Repair and Maintenance” di bawah Yayasan Adi Upaya. Pada tanggal 10 Juni 1975 oleh Ketua Yayasan Adi Upaya Marsda TNI Soeryono gagasan tersebut diajukan kepada Pimpinan TNI AU, yang kemudian dikembangkan dengan adanya rencana mendirikan “Living Museum” (Museum Hidup) dengan maksud untuk menampung dan memelihara pesawat yang telah dihapus dari kekuatan TNI AU sehingga pesawat tersebut tetap dapat diterbangkan. Sebagai tindak lanjut, maka dikeluarkan Surat Perintah KASAU Nomor: Sprin/12/II/1978 tanggal 13 Februari 1978 yang menugaskan kepada tim untuk melaksanakan tugas-tugas kegiatan persiapan pendirian Museum di lanud Kalijati yang saat ini menjadi Lanud Suryadarma. Melalui Keputusan KASAU Nomor: Kep/19/IX/1979 tanggal 29 September 1979 tentang penyempurnaan Struktur Organisasi Dinas Sejarah TNI AU maka terbentuk dan terwujudlah Museum Amerta Dirgantara Mandala. Koleksi Museum Pesawat Terbang 21 buah yang terdiri dari aneka jenis, tertata rapi di ruang pesawat terbang dan tersedia pula pesawat terbang yang dapat dinaiki agar dapat menikmati dalam ruangannya. Ruang pameran sejarah perkembangan Sekolah Penerbangan di Indonesia dari awal hingga sekarang, berupa foto-foto dan benda-benda bernilai sejarah peninggalan Sekolah Penerbangan disusun secara siatematis kronologis. Pesawat Terbang 21 buah yang terdiri dari aneka jenis, tertata rapi di ruang pesawat terbang dan tersedia pula pesawat terbang yang dapat dinaiki agar dapat menikmati dalam ruangannya. Ruang pameran sejarah perkembangan Sekolah Penerbangan di Indonesia dari awal hingga sekarang, berupa foto-foto dan benda-benda bernilai sejarah peninggalan Sekolah Penerbangan disusun secara siatematis kronologis.
Link: http://www.zidhanxjati.blogspot.com
http://www.facebook.com/kota.kalijati http://www.facebook.com/kecamatankalijati
Sekilas Ttg Kec. Kalijati, Kab. Subang, Jawa Barat
BalasHapusLanjutken.....
BalasHapusTrs berkarya
BalasHapus20 tahun di rantau jadi rindu kampung halaman marengmang 2 rt
BalasHapus8
keren dek
BalasHapuskeren dek
BalasHapus